Skip ke Konten

Apa itu Fiscal Position di Odoo — Penjelasan Mendetail (Bahasa Indonesia)

Fiscal Position di Odoo adalah aturan yang mengatur pemilihan/penyocokan pajak dan akun akuntansi ketika membuat transaksi (Sales Order, Purchase Order, Invoice). Tujuannya: menyesuaikan perlakuan fiskal berdasarkan karakteristik partner (mis. ekspor, daerah bebas pajak, pelanggan B2B di negara lain), sehingga pajak dan akun yang tercatat otomatis benar tanpa harus mengubah tiap baris transaksi manual.

Konsep Utama

  1. Mapping Pajak (Tax Mapping)
    Mengganti pajak default menjadi pajak lain sesuai kondisi. Contoh: PPN 11% → 0% (export).
  2. Mapping Akun (Account Mapping)
    Mengganti akun default (mis. akun pendapatan atau biaya) menjadi akun alternatif. Contoh: Sales Domestic → Sales Export.
  3. Deteksi Otomatis (Auto-Apply)
    Fiscal Position dapat diatur agar otomatis diterapkan berdasarkan aturan (country, VAT required, ZIP range, dsb) saat memilih partner.
  4. Model Database
    • account.fiscal.position — posisi fiskal itu sendiri.
    • account.fiscal.position.tax — pemetaan pajak.
    • account.fiscal.position.account — pemetaan akun.

Kenapa Penting

  • Memastikan kepatuhan pajak otomatis (mis. transaksi ekspor tanpa PPN).
  • Menjaga konsistensi akun di pembukuan.
  • Mengurangi human error saat input invoice/PO.

Langkah-langkah Konfigurasi (UI) — Panduan Praktis

Asumsi: Anda punya akses akun dengan hak Configuration / Accounting. Langkah ini umum di Odoo 14–18 (UI mungkin sedikit berbeda antar versi).

1. Aktifkan fitur Fiscal Positions (jika belum)

  • Masuk ke Accounting / Invoicing → Configuration → Settings
  • Pastikan Fiscal Positions (atau Advanced Accounting) diaktifkan → Simpan.

2. Buat Fiscal Position baru

  • Menu: Invoicing / Accounting → Configuration → Fiscal PositionsCreate
    • Name: mis. Export - Tax Exempt
    • Auto Apply / Detect Automatically: centang jika ingin Odoo memilih otomatis
    • Country / State / ZIP: tentukan syarat deteksi (mis. Country = Indonesia? luar negeri?)
    • VAT Required (atau Require VAT): centang jika fiscal position berlaku hanya untuk partner yang memiliki/ tidak memiliki VAT.

3. Tambahkan Tax Mapping

  • Di tab Taxes (Tax Mapping) → Add a line:
    • Tax From (tax_src_id): pajak yang biasanya dipakai
    • Tax To (tax_dest_id): pajak pengganti
    • Contoh: From = PPN 11%, To = No Tax (0%)

Catatan: mapping bekerja berdasarkan tax.id. Jika baris invoice memiliki beberapa pajak, Odoo akan coba mengganti masing-masing.

4. Tambahkan Account Mapping (jika perlu)

  • Di tab Accounts (Account Mapping) → Add a line:
    • Account From: akun asal (mis. revenue domestic)
    • Account To: akun pengganti (mis. revenue export)

5. Simpan.

  • Uji dengan membuat SO/Invoice: Pilih partner yang sesuai kondisi dan lihat apakah Fiscal Position otomatis terisi; periksa baris pajak dan akun.

Contoh Kasus & Setup

Kasus A — Ekspor (tanpa PPN)

  • Buat Fiscal Position: Export Customers
    • Auto apply berdasarkan: Country != Indonesia (atau Country = negara target)
    • Tax Mapping: VAT 11% → 0% Export
    • Account Mapping: Sales Domestic → Sales Export

Hasil: Saat sales order untuk partner luar negeri dibuat → pajak dan akun berubah otomatis.

Kasus B — Pelanggan Non-Tax (NPWP tidak ada)

  • Fiscal Position: Non-vat customers
    • Auto apply: Require VAT = False (atau field VAT not set)
    • Tax Mapping: VAT 11% → 0% (atau pajak khusus)